Deskripsi
Resensi : Istighfar atau memohon ampunan kepada Allah adalah amalan yang diperintahkan serta merupakan sifat dan teladan dari para nabi dan rasul.
Allah Subhânahu wa Ta’ala telah berfirman dalam sebuah hadits qudsi,
“Wahai hambaku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada siang dan malam hari, tetapi Aku mengampuni dosa kalian seluruhnya, maka mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya.”
Di lain ayat, Allah ‘Azza wa Jalla menyebut perihal doa Nabi Nuh ‘alaihis salâm dalam firman-Nya,
“Dan sekiranya Engkau tidak mengampuni dan merahmati diriku, niscaya saya akan menjadi hamba yang merugi.” [Hûd: 47]
Allah ‘Azza wa Jalla juga menyebutkan keadaan Nabi Dawud ‘alaihis salâm,
“Maka dia (Dawud) beristighfar kepada Rabb-nya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.” [Shâd: 24]
Juga kisah Nabi Sulaiman ‘alaihis salâm. Beliau berdoa,
“Dia (Sulaiman) berdoa, ‘Wahai Rabb-ku ampunilah diriku dan anugerahkanlah kerajaan kepadaku yang tidak dimiliki oleh seorang pun setelahku.” [Shâd: 35]
Bahkan, Allah memerintah Nabi kita shallallâhu ‘alaihi wa sallam untuk senantiasa beristighfar kepada-Nya,
“Dan katakanlah, ‘Wahai Rabb-ku, berilah ampun dan berilah rahmat, serta Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik.’.” [Al-Mu’minûn: 118]
Buku ini adalah catatan-catatan ringkas tentang Menggapai Pengampunan Allah yang, insya Allah, dapat membuka pintu harapan serta anjuran untuk menata jiwa dan introspeksi terhadap diri dan perilaku.